Saturday, December 19, 2015




 Halo Sobat, kali ini saya akan menceritakan  tempat wisata yang berada di kabupaten Semarang tempat wisata ini menyajikan panorama alam yang sangat indah tentunya, ada yang sudah tau? Pastinya banyak yang belum tau? Ya kan? soalnya saya kan belum kasih tau tempatnya :D. kalo ada yang sudah tau pasti sobat keturunan paranormal :D. Pasti pada penasaran? Yasudah langsung saja yuk simak . tempat wisata alam yang berada di kabupaten semarang tepatnya Desa Sidomukti ada dua tempat wisata yaitu Kedai kopi umbul sidomukti dan wisata alam di sido mukti. Lokasi Wisata alam kali ini terletak di lereng Gunung Ungaran pada ketinggian kurang lebih 1.200 mdpl, sebuah kawasan yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Pada ketinggian ini kita bisa bayangkan udara yang begitu sejuk dan pemandangan alam yang memanjakan sobat  yang berkunjung. Kawasan wisata alam ini lebih tepatnya ada di sebuah Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan. Dibawah ini peta menuju lokasi wisata umbul sidomukti.


Transportasi
 Untuk bisa sampai di tempat wisata sidomukti sobat  ada dua jalur yang umum dilalui yaitu jalur pertigaan pom bensin Lemah Abang dan jalur Ambarawa. Bila sobat dari arah Semarang, maka sesampainya dipertigaan pom bensin Lemah Abang sobat belok kanan agar bisa sampai pasar jimbaran. Kalo sobat  memakai  kendaraan umum bisa naik bus jurusan bandungan dengan ongkos kurang lebih Rp. 10.000,- dan berhenti di pasar jimbaran dan dilanjut naik ojek ke tempat wisata. Sedangkan kalo sobat  dari arah Yogya, maka sesampainya di ambarawa sobat belok kiri dan menuju arah pasar jimbaran. Sesampainya di pasar jimbaran sobat bisa sewa ojek kalo tidak membawa kendaraan pribadi. Kondisi jalan dari pasar jimbaran menuju lokasi wisata sangat sempit dan menanjak. Hanya bisa di lalui mini bus, mobil pribadi, dan kendaraan. Kalo membawa mobil sendiri harus benar-benar berhati-hati terutama saat mau berpapasan.
Fasilitas
Wisata Kedai Kopi dan Goa Tirta Murya
Wisata ini letaknya tidak jauh dari wisata umbul sidomukti, kira-kira sobat  naik sekitar 500 meter dan menemukan kedai kopi disekitar wisata kedai kopi ada wisata Pondok Kopi di sini sobat  bisa istirahat di kedai kopi dan menikmati pemandangan sambil meminum kopi pastinya, tidak jauh dari kedai kopi sobat  juga bisa wisata ke Goa Tirta Murya. Karena lokasinya berdekatan rugi klo sobat  tidak mencoba masuk ke goa buatan yang akan mengantarkan sobat ke pinggir tebing bukit. Untuk selengkapnya sobat  bisa liat potret di bawah ini
Pondok kopi
tempat outdoor pondok kopi

 Untuk menu kedai kopi sendiri ada macam-macam lo sobat tidak cuma kopi, ini menu minuman yang disediakan antara lain : kopi (hot / cold), teh, susu, juice, minuman tradisional (bajigur, skoteng, bandrek, wedang jahe), minuman spesial Pondok Kopi (coklat panas, kopi jahe, teh poci, kopi susu). Sedangkan menu makanan antara lain : roti bakar, pisang bakar, nugget, kentang, sosis, singkong, tape, nasi goreng, bakmi goreng, bakmi jawa kuah, dan menu paket nasi. Untuk harga berkisar IDR 3000 sampai IDR 35.000. Tapi sayangnya pondok kopi ini sajianya kurang begitu memuaskan dengan harga segitu, mungkin yang di jual bukan makanan dan minuman yang membuat mahal itu viewnya. Andai aja makan dan minumanya enak pasti rame di kunjungin.
Wisata Alam Sido Mukti
Setelah sobat menikmati goa tirta murya dan menikmati kuliner di kedai kopi langsung aja turun kebawah dan melanjutkan ke sido mukti. Di sidomukti sendiri terdapat wisata yang menantang adrenalin sobat  seperti lintasan flying fox dengan dua pilihan track. Track pertama flying fox dengan panjang 110 meter dan Track kedua 60 meter, marine bride (meniti jembatan tali menyebrangi di lembah), ATV dan jalur trekking. Tentunya semua itu tidak gratis lo sobat, mana ada jaman sekarang gratis, orang ketoilet aja kita harus bayar bukan begitu :D. setelah sobat  menguji adrenalin pastinya capek kan, tapi tenang aja selain wisata menguji adrenalin sobat  bisa bersantai di kolam renang yang ada di sekitar wisata, selain airnya alami dari pegunungan tentunya dingin sekali. Selengkapnya biar foto yang bercerita tentang wisata sidomukti

Kolam renang umbul sidomukti

Lokasi wisata sudah, peta sudah, jalur wisata sudah, wahana yang disediakan sudah saya ceritakan semua kepada sobat, terus yang belum apa coba? yang belum itu kapan sobat  mampir kewisata ini, nunggu apa lagi? siapkan ransel sobat ajak keluarga atau teman-teman sobat buat ngetrip ketempat ini. Pesan saya kali ini tetap jaga kebersihan ya  supaya tempat wisata yang bagus ini tetep terjaga keasrianya, kebersihanya, dan keindahanya. sampai disini dulu sampai ketemu di JALAN JALAN selanjutnya ya sobat.

Monday, November 9, 2015



Soal kode etik dalam dunia jurnalistik di Indonesia ini ibarat sunah; dilakukan berpahala, tidak dilakukan ya nggak apa-apa.
Aturan dasar yang ditetapkan Dewan Pers untuk jadi landasan kerja dan perilaku wartawan profesional di Indonesia itu, entah karena kurang gencar publikasinya atau sebab lainnya, seperti kurang populer untuk dijadikan rujukan dalam pekerjaan sehari-hari.
Baru terasa keberadaannya kalau ada pelanggaran yang dibahas di media sosial atau diadukan ke Dewan Pers lalu kasusnya terpublikasi.
Saya sendiri, sejujurnya, tak pernah benar-benar menjadikan Kode Etik Jurnalistik versi Dewan Pers sebagai pegangan. Biasanya sih sederhana saja, mengingatkan diri sendiri kalau karya jurnalistik yang baik itu: berpihak pada keperluan pembacanya, apa adanya (jujur dan memuliakan fakta), lalu dikemas secara kreatif dan mudah dicerna.
Tapi agar kita sama-sama ingat apa saja poin-poin penting dalam kode etik itu (supaya lebih sah juga kewartawanannya), saya coba rangkum 11 hal penting yang termuat dalam Kode Etik Jurnalistik versi Dewan Pers:

1. Bersikap independen!

Kalau menurut kamus, independen itu bebas atau merdeka. Dalam hal ini artinya kurang lebih bebas atau merdeka dari pengaruh atau paksaan pihak lain. Menyajikan berita apa adanya sesuai fakta, bukan berita pesanan atau ditulis dengan perasaan senang karena dikirimi gadget terbaru.

2. Profesional dalam menjalankan tugas.

Kurang lebih sama dengan poin pertama. Profesional di sini juga berarti terbuka menjelaskan sumber pelengkap tulisan, foto atau video yang dimuat. Contohnya: memberi tautan sumber asli jika mengutip dari situs lain (ini nyaris tidak pernah dilakukan di kebanyakan media di Indonesia yang saya amati).

3. Jangan asal tuduh!

Poin ini lagi ngetren dilanggar belakangan ini. Mungkin karena terdesak harus cepat terbit, sehingga tak cukup waktu untuk menguji informasi dan memastikan tidak ada opini menghakimi yang tercampur dengan fakta. Intinya sih, jangan pernah percaya sesuatu kalau belum benar-benar terbukti.

4. Dilarang berbohong.

Salah satu akibat dari meremehkan poin ketiga adalah berbohong, dan ini tidak baik teman-teman. Janganlah mengada-ada apalagi melakukan fitnah.

5. Bijak menangani identitas korban atau pelaku kejahatan.

Bijaksana ini sulit mengukurnya, tapi kalau saya biasanya sih sederhana saja: korban, pelaku dan anak (berusia kurang dari 17 tahun) yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan peristiwa, dirahasiakan identitasnya.

6. Tidak memanfaatkan profesi untuk kepentingan pribadi.

Contohnya menerima suap, memotong antrean di kantor pelayanan publik, atau menghindari denda dari polisi saat melanggar aturan lalu lintas. Tapi kalau untuk masuk konser gratis, ya sekali-kali boleh lah ;p

7. Melindungi narasumber.

Wartawan punya hak tolak memberikan informasi identitas atau keberadaan narasumbernya; juga harus menghargai ketentuan embargo (penentuan waktu tayang berita berdasarkan permintaan narasumber), melindungi informasi detail narasumber jika diminta, dan menjaga keterangan narasumber yang disepakati, misal: off-the-record.

8. Hormati keberagaman!

Janganlah kita menyiarkan berita berdasarkan prasangka atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin dan bahasa; juga soal status seperti miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

9. Berpegang pada kepentingan publik.

Memang, wartawan harus menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya. Tapi kalau ada bagian dari kehidupan itu yang terkait dengan kepentingan publik, maka tak apalah diungkapkan (contoh: harta hasil korupsi).

10. Berani mengakui kesalahan.

Wartawan juga manusia, sesekali bisa salah. Saat itu terjadi, mengakulah. Lakukan ralat dan perbaiki kekeliruan secara terbuka. Lengkapi dengan permintaan maaf pada pembaca, pendengar atau penonton medianya.

11. Menerima koreksi pada bagian yang keliru.

Terkait salah tadi, ada pula yang namanya hak jawab dan hak koreksi; yang merupakan hak seseorang atau kelompok untuk menanggapi dan menyanggah informasi yang dianggap merugikan nama baiknya, atau mengusulkan perbaikan atas kekeliruan fakta yang termuat pada berita.

sumber :
http://journoo.com/11-kode-etik-jurnalistik-yang-sebaiknya-dipatuhi/

Wednesday, November 4, 2015

Perpustakaan merupakan lembaga penyedia informasi yang ketinggalan zaman, sedangkan internet merupakan gelombang informasi yang mendunia. antara perpustakaan dan internet terjadi persaingan. Itu adalah realitanya. Hadirnya internet sebagai media informasi menjadikan perpustakan mulai tersisih. Pengguna yang membutuhkan informasi lebih cenderung mencari bahan internet ketimbang perpustakaan. Ini disebabkan karena pencarian bahan di internet lebih instan dan tidak memerlukan proses panjang yang terkadang memakan banyak waktu. Sedangkan kalau meminjam buku di perpustakaan ada syarat-syarat tertentu, seperti harus mempunyai kartu perpustakaan tersebut, biasanya maximal hanya 2 buku, dan di batasi waktu, apabila terlambat masih kena denda. Itulah kenapa perpustakaan menjadi lembaga yang tertinggal serta kehilangan eksistensinya sebagai lembaga penyedia informasi. Karena semakin kesini orang semakin berminat dengan hal yang instan dan mudah.
Saya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi semester 5 di universitas semarang. Sejak semester satu saya sudah mempunyai kartu anggota perpustakaan fakultas maupun perpustakaan universitas, bahkan sebelumnya saya sudah memiliki kartu anggota perpustakaan kota semarang. Awalnya sih setiap ada tugas saya sering bolaik balik perpustakaan. Apalagi kalau dosen yang memberi tugas mewajibkan menyertakan daftar pustaka. Karena membuat kartu perpustakaan membutuhkan waktu, sedangkan tugas harus segera dikumpulkan,sering juga saya meminjamkan kartu anggota perpustakaan kepada teman.
Seiring berjalannya waktu yang semakin banyak tugas dan kerjaan semakin banyak, akhirnya saya berpindah haluan ke internet. Lebih hemat waktu, ongkos bensin dan juga lebih praktis. Karena saya merupakan anak modern yang menyukai hal yang lebih efisien dan mudah, maka sampai sekarang saya menggunakan internet sebagai bahan baca. Apalagi setiap ada hal baru internet selalu lebih awal dari pada buku dalam hal updatenya.
Melansir masalah internet dan perpustakaan memang tidak ada habisnya. Sebaiknya kita menyikapi bahwa kedua hal tersebut saling melengkapi. Jika informasi yang kita butuhkan tidak ada di media cetak pastilah kita masih bias mencarinya di media online. Dan sebaliknya media online membutuhkan referensi yang valid dari buku buku di perpustakaan

Wednesday, April 15, 2015


Opini publik adalah pengumpulan citra yang diciptakan oleh proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan menimbulkan banyak tafsir bagi para peserta komunikasi. Sesuatu akan berbentuk abstrak atau konkret dan selalu bermuka banyak atau berdimensi jamak karena adanya berbagai perbedaan penafsiran (persepsi) yang terjadi di antara peserta komunikasi. Pergeseran citra pada opini publik ini tergantung pada siapa saja yang terlibat dalam proses komunikasi. Setiap kali jaringan komunikasi berubah, opini publik juga berubah. Perubahan opini publik merupakan “dinamika komunikasi”, sedangkan substansi opini publik tidak berubah. Substansi tidak berubah karena ketika proses pembentukan opini publik berlangsung, pengalaman dari peserta komunikasi itu telah terjadi.
Menurut Redi Panuju ada beberapa factor yang menyebabkan dinamika opini public :
1)      FAKTOR PSIKOLOGIS
Tidak ada kesamaan antara individu yang satu dengan lainnya, yang ada hanya kemiripan yang memiliki banyak perbedaan. Perbedaanmas antar individu yang meliputi hobi, kepentingan, pengalaman, selera, dan kerangka berpikir menjadikan setiap individu berbeda bentuk dan cara merespon stimulus atau rangsangan yang menghampirinya. Perbedaan faktor psikologis menyebabkan pemaknaan terhadap kenyataan yang sama bisa menghasilkan penyandian yang berbeda-beda. Bisa saja output komunikasi tidak sama dengan input komunikasi karena perbedaan beberapa unsur yang bekerja dalam seleksi internal yang meliputi dimensi pemikiran (kognisi) dan dimensi emosi (afeksi).
Contoh            :
Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan hanya antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
Di kota-kota besar, tawuran ini sering terjadi, data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat, bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.
Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak, paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.
pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak mendukung hal ini, dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di antaranya adalah sekolah menengah umum. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi, tuduhan lain juga sering dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah.
Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu, terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan umum dan tata kota.
perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency), kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat, sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, mereka bangga kalau dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.

2)      FAKTOR SOSIOLOGI BUDAYA
Opini publik terlibat dalam interaksi sosial.

a.Opini publik menunjukkan citra superioritas
b. Opini publik menunjukkan keikutsertaan individu ke kejadian tertentu
c. Opini publik berhubungan dengan citra, rencana, dan operasi (action)
d. Opini publik sesuai dengan kemauan banyak orang

e. Opini publik identik dengan hegemoni ideology

Contoh            :
Kekuasaan negara ada yang berdampak positif dan negatif, seperti yang di ceritakan film yang berjudul the new rules of the world diproduksi pada tahun 2002. Film tersebut menceritakan penguasa baru dunia yang berpengaruh terhadap kekuasaan negara di Indonesia. Tidak hanya pemimpin negara yang bisa menguasai negara tetapi pengusaha yang sukses, memiliki modal atau harta yang berlimpah bisa menguasai bangsa negara ini. Pengusaha yang dari luar negeri membangun usaha di negeri ini begitu sukses, menciptakan merek-merek produk terkenal didunia yang dikerjakan oleh buruh Indonesia dengan upah yang sangat mengiris hati dan jam kerja yang tak kenal waktu.

Keuntungan dari penjualan produk yang membawa kejayaan bagi si pemilik usaha namun orang-orang yang bekerja di perusahaannya menderita. Pemerintah pun tak bisa berkutik menaggapi hal tersebut karena uang bisa melumpuhkan peran pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Hal tersebut bisa membawa opini publik yang negatif yakni rakyat tak percaya dengan kinerja pemerintah. Kode etik yang dibuat oleh perusahaan seakan-akan hanya untuk keamanan pemilik dan perusahaan, tidak untuk keamanan para buruh.

Saat rezim Soeharto, bank dunia telah meminjamkan uang untuk negara ini namun kenyataannya uang tersebut tidak dipakai oleh rakyat tapi diambil oleh Soeharto sendiri. Alhasil dari generasi ke generasi dari bangsa ini harus membyar hutang itu, yang diatur oleh pemerintah dengan cara meningkatkan biaya pendidikan, kesehatan, pertanian, dan lain-lain. Meskipun negara ini sangat kaya dengan sumber daya alamnya namun manusianya tetap miskin karena segala macam masalah perekonomian negara ini. Dari politik dan berpolitikan ke kerja nyata untuk memperbaiki perikehidupan sosial ekonomi negara dan masyarakat dan mengambil sikap terbuka sehingga bisa memanfaatkan sumber hubungan, bantuan dan kerja sama internasional. Adalah kecerdasan Presiden Soeharto dan keterbukaannya yang tahu diri.

Masa jabatan Soeharto sebagai presiden selama 32 tahun ini dinilai masyarakat Indonesia terlalu lama dan menimbulkan banyaknya prespektif negatif mengenai gaya kepemimpinan Pak Harto. Media turut mendukung dalam membentuk opini publik yang mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Soeharto kurang tepat dan Pemerintahan pada saat itu dianggap banyak yang melakukan korupsi, sehingga menyebabkan hutang Negara melambung tinggi.

Indonesia yang memiliki sistem politik yang demokrasi merupakan landasan bagi bangsa untuk bersuara bebas didepan khalayak salah satu contohnya yakni oponi publik. Negara dalam keadaan krisis kepercayaan seperti di Indonesia sat turunnya kepemimpinan Soeharto sampai saat ini, opini publik mampu menempatkan kedudukan yang tinggi. Opini publik yang sering terjadi yakni dari kalangan Mahasiswa, mahasiswa sering disebut merupakan tambang emas masyarakat karena mampu menyuarakan kritikannya terhadap problematika negara. Kritikan yang dilakukan mahasiswa sering dilakukan dengan cara berdemo, Demonstrasi yang marak terjadi di kampus-kampus perguruan tinggi di Indonesia telah menempatkan begitu diseganinya publik kampus sehingga opini publik yang berasal dari kampus ini menjadi berita utama media massa di Indonesia.

 Opini publik menampakkan kekuatan yang besar sekali sebagai sarana pemersatu atau kesatuan menghadapi segala sesuatu yang dianggap tidak berjalan sebagaimana mestinya di negara Indonesia. Opini para mahasiswa di kampus-kampus terkenal, baik PTN maupun PTS menjadi perhatian utama untuk pemegang kebijaksanaan pemerintahan Negara Indonesia. Suara atau opini publik kampus, menjadi pemberitaan di media massa pers baik surat kabar, majalah-majalah berita, ataupun internet. Demikian juga pada media massa televisi, hampir setiap stasiun televisi swasta menayangkan gerakan mahasiswa di kampus-kampus yang berisi pernyataan mereka dalam menghadapi krisis kepercayaan terhadap pemerintah.

Opini mahasiswa ini adalah opini publik kampus menghadapi situasi ekonomi, politik, dan sosial-budaya yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan pada pemerintah ini tidak dapat membentuk opini publik keseluruhan masyarakat yang menaruh perhatian pada situasi yang berat di negara Indonesia. Opini publik yang berasal dari gerakan mahasiswa ini merupakan kekuatan yang patut diperhatikan oleh pemerintah dengan aparaturnya dalam menentukan kebijaksanaan yang tepat untuk mengatasi segala permasalahan yang melanda negara Indonesia. Keputusan yang tepat yang akan diambil pemerintah, patut memperhatikan kekuatan opini publik yang berasal dari gerakan mahasiswa. Opini publik yang berasal dari kampus jangan dicurigai sebagai sesuatu yang membahayakan, tetapi pemerintah perlu memasukkan sebagai suatu masukkan yang berharga.

3)      FAKTOR BUDAYA
Budaya mempunyai pengertian yang beragam. Budaya adalah seperangkat nilai yang digunakan mengelola, memelihara hidupnya, menjaga dari gangguan internal maupun eksternal, dan mengembangkan kehidupan manusia. Nilai-nilai yang terhimpun dalam sistem budaya itu oleh individu dijadikan identitas sosialnya atau dijadikan ciri-ciri keanggotanyadikomunitasbudayatertentu.

Para budayawan di Indonesia pernah menggagas nilai-nilai yang seharusnya dikembangkan bangsa Indonesia ke depan. Misalnya, mereka membedakan budaya Indonesia dari budaya Jawa dan Batak. Untungnya, dalam masyarakat kita masing-masing kelompok budaya sudah dibekali nilai-nilai toleransi sehingga perbedaan-perbedaan hanya terkumpul dalam opini publik, tetapi tidak meledak ke dalam konflik terbuka.
Contoh            :
Tragedi kriminalisasi KPK seperti halnya drama politik yang akhir-akhir ini mampu membius jutaan masyarakat indonesia.Bagaimana tidak program 100 hari bagi kabinet bersatu jilid 2 saja tidak mampu mengalahkan rating kriminalisasi KPK ini.Jikalaupun ada semacam penghargaan bagi actor politik dan drama politik pastilah KPK akan menyabet seabrek penghargaan di samping rival ketatnya yaitu kepolisian kita.Saling menghujat sana-sini, dengan berbagai bukti, yang entah kebenarannya masih dalam pengujian.Kita tentu masih ingat ketika kita dalam persidangan di MK, suswono, mantan kabareskrim, yang katanya di pecat, dengan nada penyesalan dia dan menyebut nama Allah mengungkapkan bahwa dirinya bener-bener tidak sesuai dengan apa yang di tuduhkan.Mungkin jika kita mencermati kejadian itu, tentu kita akan terbawah emosi, dimana kita akan membenarkan apa yang di katakana olehnya.
Dan pada perkembangan terakir akhir-akhri ini, kita masih ingat ketika tersangkah pembunuhan Nasrudin,direktur rajawali, yaitu antasari mantan ketua KPK.Setelah mendengar kesaksian yang mengemparkan persidangan, yaitu dari pengakuan si x menangis teseduh-seduh,”kebenaran sudah mulai terungkap”, itu adalah salah satu petikan kata yang sempat di lontarkan antasari.Kita juga masih ingat ketika kapolri memberikan klarifikasi di depan komisi 3 DPR, ada salah sala satu kutipan beliau,yaitu menyebutkan bahwa terdakwa bibit-candra di sinyalir melakukan pemerasan.setelah di kroscek ternyata itu masih dalam dugaan sementara.ibaratnya suasana perpolitikan kita seperti halnya “panggung sandiwara kaum berdasi”.
Terlepas dari permaslahan itu, akhir-akhir ini ada indikasi bahwa system perpolitkan di Negara kita mulai mengalami masa-masa transisi.Dimana perpolitikan kita sangat muda di dibuat seperti halnya sebuah permainan strategi, guna memenuhi kepentingan pribadi dan  para antek-antek politik kita.Dan akhirnya yang ada adalah kepentingan rakyat menjadi korban.Tapi anehnya dalam suatu konflik politik muncul fenomena “politik heroid”, dimana muncul sosok yang menjadi pujaan rakyat.kita masih ingat munculnya gerakan 1.000.000 pendukung KPK di dunia maya.Tentunya ini hal yang sangat lumrah,karena rakyat punyak standar siapa para politikus yang baik dan yang tidak.Namun alangkah baiknya sifat “netralisasi” masyarakat harus lebih di tonjolkan,Masyarakat seharusnya difungsikan sebagai control atas berjalannya sufermasi hukum di Negara ini.Jadi masyarkat kita fungsikan sebagai pengadilan rakyat.Dan pada akhirnya yang adalah bukan saling dukung-mendukung salah satu lembaga, namun lebih mendukung pada nilai-nilai kebenaran berdasarkan hokum yang berlaku.


4)      FAKTOR MEDIA MASSA
Menurut Meyer, yang dikutip Redi Panuju, interaksi antara media dan institusi masyarakat menghasilkan produk berupa isi media (media content). Audiens menyebabkan isi media diubah menjadi gugusan-gugusan makna. Apakah yang dihasilkan dari proses penyandian pesan itu, menurut Meyer, sangat ditentukan oleh norma yang berlaku dalam masyarakatnya, pengalaman individu yang lalu, kepribadian individu, dan selektivitas penafsiran.

Contoh            :
 Gempa yang terjadi di Sumatera Barat dapat menimbulkan kesan yang sama pada orang di Bandung atau di Samarinda. Persepsi mereka terhadap pemberitaan media massa akan cenderung sama, yaitu sedih, iba, ingin membantu, dan sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat, yakni membantu mempercepat masyarakat untuk mendapat informasi terbaru mengenai suatu peristiwa. Media massa juga membantu masyarakat untuk menolong korban gempa di pariaman dan sekitarnya, dengan pemberitaan bantuan untuk korban gempa, seperti "X peduli gempa padang", "dompet amal gempa padang" dan sebagainya. Ada juga dampak negatif dari menjadi nyatanya konsep desa global ini, yakni siapapun dapat mengakses apapun, misalnya anak kecil yang dapat mengakses berita kekerasan lewat tayangan televisi, atau melihat video porno di internet. Masyarakat sendiri yang harus bisa menyaring apa yang mereka anggap baik mereka.


Lencana Facebook

Popular Posts

Popular Posts